Soto adalah salah satu kuliner favorit saya.Kayanya masakan Nusantara membuat soto dikenal di hampir seluruh suku bangsa di Indonesia. Di Jakarta, soto mengalami modifikasi, mulai dari soto yang mengusung citarasa khas asli daerah soto tersebut, sampai soto yang menyesuaikan citarasanya dengan lidah penduduk Jakarta. Interpretasi ini sangat mungkin terjadi, karena, misalnya kalau kita memakan empek-empek Palembang di Jakarta, citarasanya akan berbeda ketika memakan empek-empek di kota Palembang.
Sejujurnya ada soto yang sangat saya sukai, yakni coto Makassar dan soto Banjar. Namun, saya belum menemukan soto Banjar yang sreg di Jakarta. Begitu pula dengan soto Padang yang saya tidak pernah sukai. Sehingga, daftar soto-soto rekomendasi ini tidak lepas dari subjektivitas lidah saya. Berikut adalah soto-soto yang saya temui enak di Jakarta. Keterbatasan geografis untuk menjelajah daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat tidak memungkinkan soto yang enak di daerah tersebut dimuat di blog ini.
1. Soto Garuda Tebet & Kemayoran
Ini soto yang paling saya sukai. Letaknya persis di sebelah Stasiun Tebet. Soto yang dijual adalah Soto Kudus, sebuah kota dari provinsi Jawa Tengah. Soto yang satu ini layak dicoba karena kesegaran sotonya, nasinya yang gurih, serta makanan pendamping yang enak, seperti telur puyuh, otak-otak, atau kerupuk kulit. Soto ini cocok dimakan di pagi hari untuk sarapan atau pun siang dan malam hari. Soto Kudus khas, bercitarasa seperti masakan India, karena memang pengaruh Timur Tengah cukup kental di Kudus di era kesunanan dahulu. Soto Garuda ini pusatnya ada di pengkolan Jalan Angkasa - Garuda, Kemayoran, namun juga membuka cabang di Stasiun Tebet.
2. Soto Gading Kalibata
Soto yang layak dicoba berikutnya adalah Soto Gading yang terletak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Soto ini terletak di dalam kompleks Stasiun Kalibata. Soto ini enak karena bumbunya yang khas. Soto Gading berasal dari Solo, kampung halaman saya. Gading adalah sebuah daerah yang ada di Kecamatan Serengan. Di sana, terdapat sebuah warung soto yang terkenal enak turun-temurun. Berbeda dengan soto di daerah aslinya di Solo yang bercitarasa masam (aroma lemon), di Jakarta kadar masamnya tidak terlalu ekstrim, disesuaikan dengan lidah orang Jakarta. Soto dari Solo terkenal bening, begitu pula dengan Soto Gading Kalibata yang kuahnya juga bening. Saya mengira soto yang paling disukai orang Jakarta adalah Soto Kudus, yang mampu menjembatani berbagai selera suku bangsa di Jakarta. Buat sebagian orang, soto dari Solo mungkin terlalu minimalis, karena tidak bersantan atau tidak banyak bumbu, hanya bening dan sedikit masam. Tapi buat saya itulah magnetnya. Segar, tidak eneg, dan dagingnya berasa. Makanannya pun khas Solo : tahu tempe, di samping telor puyuh dan empal yang tersaji sebagai makanan pendamping.
3. Soto Ceker Rawasari
Soto ini terletak di seberang Rutan Salemba, di Jalan Percetakan Negara. Soto ini berjenis Soto Surabaya yang kaya kunir dan kaya bumbu. Lauknya? Tidak tanggung-tanggung. Kalau kita memesan ceker satu piring pun akan diberikan. Beraneka ragam lauk, mulai dari ceker,jeroan, atau telor. Soto ini sangat ramai, walau tempatnya kurang representatif (warung tenda).
Bedanya dengan soto Surabaya / Madura lainnya, soto ini bumbunya pas dan cekernya itu lho...yang membuat kita ingin makan lagi, lagi, dan lagi. Tempat ini sangat well-recommended kalau kamu lagi pengen makan banyak dan puas (tak terbatas). Kata orang tua saya, itulah beda orang Solo dengan orang Surabaya. Orang Solo cenderung makannya ala 'ndoro', alias makan soto dengan mangkuk kecil dan porsi yang reasonable. Sementara, di Surabaya, kebudayaan untuk bebas berekspresi lebih terlihat. Sehingga, kalau makan pun jadinya serba puas !
4. Soto Gebrak !!
Soto ini terletak di beberapa tempat di Jakarta, yakni di Margonda Depok dan di Jalan Lapangan Roos Tebet. Entah apa yang Tuhan pikirkan ketika menciptakan daerah Tebet hingga dipenuhi dengan makanan-makanan enak dan kreasi yang sangat kreatif. Kalau saya lebih suka Soto Gebrakk di Tebet daripada di Margonda. Pertama, karena bumbunya lebih mantap yang di Tebet dan kedua soto ini sangat khas. Ketika memasak, empunya warung harus menggebrak dahulu adukan sotonya ke kwali. Sehingga terdengar bunyi brakk setiap 5 menit sekali/ setiap ada pesanan. Di Tebet, bunyi brakk nya tidak memekakkan telinga, sementara di Margonda bunyi brakk nya sudah dalam kategori mengganggu.
Di cabang Margonda, warung dipenuhi dengan foto-foto jadul empunya warung dengan artis-artis, seperti Titik Puspa, Krisdayanti, atau Nia Daniati. Menandakan soto itu sudah laris manis sejak dahulu kala.
Soto ini merupakan Soto Madura plus plus yang memang benar-benar Madura. Kuahnya hitam, ada berbagai komponen selain daging ayam. Berbeda dengan Soto Surabaya yang bukan murni Soto Madura karena masih adaptif dengan citarasa suku bangsa Jawa yang suka rasa gurih atau manis, soto ini memang Soto Madura yang nendang. Mangkuknya pun mangkuk besar sehingga penikmat soto puas menikmatinya. Menurut saya, soto ini mencerminkan kebudayaan masyarakat Madura yang jenaka. Bagaimana tidak ? Membuatnya saja pakai gebrakan, sehingga menimbulkan perhatian dari pengunjung. Gebrakan bukan berarti marah, tapi hanya sekadar ledekan dan intermezzo yang menimbulkan kekonyolan.
5. Soto Mie H. Alie Tebet
Ini adalah soto mie khas Betawi. Penjualnya pun orang Betawi asli dengan peci dan kaos putihnya yang khas. Namanya Babeh Ali. Soto Babeh Ali citarasanya tegas dan padat, mirip kebudayaan Betawi. Padat, karena sotonya lengkap dengan citarasa mie dan kentang yang dominan. Tegas, karena rasanya lurus-lurus saja, tidak terlalu masam, tidak terlalu gurih, tidak terlalu asin, semua dipadukan dengan menghasilkan sebuah kombinasi yang seimbang. Kata orang Betawi, lempeng kayak centong sayur. Soto ini direkomendasikan untuk kamu yang ingin menjajal kuliner-kuliner Nusantara. Mengapa? Rasanya enak dan mereprentasikan citarasa Betawi dan kebudayaan Betawi (Di belakang warung ada masjid dan tiap kali masuk waktu sholat, Babeh sholat di masjid). Berbeda dengan Soto Kudus dan Soto Gading yang dapat dimakan sering-sering karena terdapat variasi dengan penambahan lauk, soto mie ini relatif membosankan jika tiap hari menyantapnya. Mengapa? Karena memang citarasanya yang tegas dan lempeng dan minim improvisasi. Babeh Ali tidak menyediakan makanan pendamping, hanya kerupuk dan teh botol saja. Tapi rasanya memang khas dan enak. Soto mie ini terletak di Jalan Tebet Barat VIII dengan warung tenda-nya yang bersih.
Junaxiology
Selamat datang di lembar corat-coret saya, manusia yang selalu gelisah dan bosan. Pekerjaan saya sehari-hari menuntut analisis ekonomi-politik internasional. Tapi sejujurnya saya lebih menyukai sastra, psikologi dan sains populer. Saya bukanlah pencermat atau pengamat, tapi saya menulis untuk membebaskan diri saya. Semoga bisa diambil manfaatnya :)
Minggu, 07 Agustus 2011
Rabu, 15 Juni 2011
Do You Know Your Strength? Think (and Feel) Again Please
FYI...dituliskan kembali dari artikel di Harian Kompas, Sabtu 4 Juni 2011 yang ditulis oleh Rene Suhardono, disebarkan untuk keperluan sharing
Pada awalnya,saya bekerja sebagai karyawan di sebuah bank swasta. Saat itu saya belum punya pemahaman soal passion ataupun purpose of life. Pilihan bekerja di bank terasa wajar karena relevansi dengan latar belakang pendidikan dan kesempatan memang terbuka. Hasil tes masuk kepegawaian mengindikasikan saya punya kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Kala itu saya pikir inilah validasi yang diperlukan. Motivasi kerja sekadar supaya bisa bahagia "3 harian" (baca:gaji). Kepedulian cuma pada 1 kata:"Me!" Semua pertimbangan tidak jauh dari kebutuhan untuk tampak keren di hadapan saudara dan teman-teman karena punya kartu nama. Saya bukan termasuk karyawan luar biasa, tetapi karena mudah bergaul saya memperoleh banyak kesempatan memperdalam ilmu perbankan. Saya pikir stength saya adalah perbankan. Selain itu, saya sudah bekerja sesuai dengan strength tersebut.
Your job is NOT and shall NEVER be your career. Beberapa tahun pun berlalu. Semakin mendalami dunia perbankan, semakin saya merasa asing dan tidak menikmati sebagian besar aktivis yang dijalankan. Banyak cara sudah dicoba, tetapi kebosanan, keresahan, dan ketidakpedulian semakin mendominasi. Belakangan saya menyadari ini problem karier dan tidak akan bisa dipecahkan dengan pendekatan pekerjaan semata. Tidak ada yang salah dengan profesi bankir dan beragam jenis pekerjaan lainnyanadalah sekadar alat-tidak lebih dan tidak kurang. Namun, berhubungan saya hanya paham dunia perbankan, pilihan apa yang bisa saya ambil? Apa jadinya kalau harus berkiprah di luar strength saya? Apakah anda pernah merasakan hal yang sama?
You can only start with what you have, NOT what you wish you have. Ada aspek tertentu dalam aktivitas sebagai bankir yang sangat saya nikmati yaitu berinteraksi dengan orang banyak dan merajut kolaborasi yang bermanfaat. Namun, peluang melakukan hal-hal ini tidak lebih dari 5 persen dari waktu dan porsi kerja ketika itu. Angan-angan beralih menjadi rencana untuk membalikkan keadaan dengan berupaya fokus terhadap hal-hal yang saya tahu saya sukai.
Your passion may not be something you are good at right now. Saya beruntung masih punya keberanian (baca:kegilaan) untuk melakukan sesuatu. Selain itu, sesuatu itu adalah pilihan untuk hanya menjalankan hal-hal yang saya nikmati dalam satu paket dengan konsekuensinya. Sama sekali tidak mudah, tetapi segalanya seolah dimudahkan saat sudah bisa jujur dengan diri sendiri.
Whether you think you can or you can't, either way you are you right. Sahabat saya Steven Kosasih mengatakan bahwa banyak orang merasa terpenjara dengan pilihan-pilihan yang mereka buat sendiri. Penjara ini hanya bisa dibongkar dengan kejujuran, keberanian,dan kepedulian.
Kekuatan dahsyat untuk bekerja, berkarya, dan berkontribusi berasal dari dalam diri sendiri saat pikiran dan hati selaras. Your real strength comes from the combination of your passion and clarity of your purpose. Pada kondisi ini, tidak ada yang tidak mungkin dengan izin-Nya.
Rene Suhardono - CareerCoach
Kompas, 4 Juni 2011 halaman 35
Sabtu, 28 Mei 2011
Ikuti Kata Hati
Sudah seminggu ini saya sibuk dengan urusan membuat CV yang baik. Saya ingin resign dari kantor, karena momennya juga sesuai bebarengan dengan berakhirnya sekolah S2 saya, amiin. Saya berencana melamar kesana kemari dengan bidang ilmu dan pengalaman kerja saya. Tapi, setelah saya baca-baca lagi dan renungkan, apa memang ini yang saya inginkan ?
Apa benar saya mau bekerja di kantor-kantor tersebut dengan urusan yang tak saya pahami.
Saya ingin menikah, itu pasti. Dan untuk menuju ke arah sana dibutuhkan persiapan materi yang kuat agar tidak banyak masalah nantinya. Saya akhirnya merasa materi menjadi penting, tadinya mungkin tidak terlalu merisaukan masalah itu. Tapi malam ini, setelah saya renungkan lagi, materi dan kerja keras itu penting. Tapi apa dengan cara ini ? Apa kerja keras saya harus saya lakukan di lahan itu ? Bukankah saya sendiri mempunyai sedikit ilmu yang mungkin orang jarang mempunyainya ?
Dari mana saya harus memulai ? Apa saya harus pulang ke kampung dan mau dicap sebagai 'pengangguran'? Itu adalah hal yang paling menyiksa saya.
Tiba-tiba tadi bapak telepon. Hari Jumat bapak mau ke tempat saya. Saya kemudian berpikir lebih lanjut, kalau saya bisa dipercaya oleh orang tua untuk dapat mengelola keuangan dengan target yang sangat cepat, saya mungkin akan terbantu untuk menyusun business plan itu. Apakah orang tua mau percaya ? Apa saya berhasil ?
Saya orangnya moody, cepat sekali berubah pikiran dan berganti suasana hati. Tentu menjadi tidak mudah untuk mengembangkan diri sendiri karena bisa-bisa saya nggak berkembang karena malas. Tapi, saya juga mempunyai kelemahan cepat jenuh, dan sekalinya jenuh akan mengalami kejenuhan mendalam dan menjadi prokastinator. Selain itu, saya tidak bisa menolak permintaan orang lain walaupun permintaan itu agak mustahil. Di dunia kerja, ini menjadi sulit untuk dipertahankan.
Kelebihan saya adalah : imajinasi konseptual serta kemampuan investigasi. Saya adalah orang yang sangat menyukai permainan konsep, debat, counter argument, dan juga menyukai "tuduhan". Maksudnya ? Saya suka menuduh, kemudian dari tuduhan ini saya akan berusaha mencari bukti-bukti yang menguatkan saya untuk mendapatkan justifikasi kalau tuduhan saya benar atau salah. Saya lebih suka merumuskannya dengan istilah 'investigasi', daripada riset.
Tik tok tik tok.
Ah, saya tahu apa yang ingin saya lakukan sekarang. Mungkin saya tidak perlu menyebar CV, tapi saya akan membuat proposal bisnis yang akan saya kembangkan. #randomthoughts
Apa benar saya mau bekerja di kantor-kantor tersebut dengan urusan yang tak saya pahami.
Saya ingin menikah, itu pasti. Dan untuk menuju ke arah sana dibutuhkan persiapan materi yang kuat agar tidak banyak masalah nantinya. Saya akhirnya merasa materi menjadi penting, tadinya mungkin tidak terlalu merisaukan masalah itu. Tapi malam ini, setelah saya renungkan lagi, materi dan kerja keras itu penting. Tapi apa dengan cara ini ? Apa kerja keras saya harus saya lakukan di lahan itu ? Bukankah saya sendiri mempunyai sedikit ilmu yang mungkin orang jarang mempunyainya ?
Dari mana saya harus memulai ? Apa saya harus pulang ke kampung dan mau dicap sebagai 'pengangguran'? Itu adalah hal yang paling menyiksa saya.
Tiba-tiba tadi bapak telepon. Hari Jumat bapak mau ke tempat saya. Saya kemudian berpikir lebih lanjut, kalau saya bisa dipercaya oleh orang tua untuk dapat mengelola keuangan dengan target yang sangat cepat, saya mungkin akan terbantu untuk menyusun business plan itu. Apakah orang tua mau percaya ? Apa saya berhasil ?
Saya orangnya moody, cepat sekali berubah pikiran dan berganti suasana hati. Tentu menjadi tidak mudah untuk mengembangkan diri sendiri karena bisa-bisa saya nggak berkembang karena malas. Tapi, saya juga mempunyai kelemahan cepat jenuh, dan sekalinya jenuh akan mengalami kejenuhan mendalam dan menjadi prokastinator. Selain itu, saya tidak bisa menolak permintaan orang lain walaupun permintaan itu agak mustahil. Di dunia kerja, ini menjadi sulit untuk dipertahankan.
Kelebihan saya adalah : imajinasi konseptual serta kemampuan investigasi. Saya adalah orang yang sangat menyukai permainan konsep, debat, counter argument, dan juga menyukai "tuduhan". Maksudnya ? Saya suka menuduh, kemudian dari tuduhan ini saya akan berusaha mencari bukti-bukti yang menguatkan saya untuk mendapatkan justifikasi kalau tuduhan saya benar atau salah. Saya lebih suka merumuskannya dengan istilah 'investigasi', daripada riset.
Tik tok tik tok.
Ah, saya tahu apa yang ingin saya lakukan sekarang. Mungkin saya tidak perlu menyebar CV, tapi saya akan membuat proposal bisnis yang akan saya kembangkan. #randomthoughts
Minggu, 15 Mei 2011
Apakah Cinta Memiliki Sayap ?
Does love have wings ? If yes, there will be many broken heart seeing beautiful paradise.
Sayangnya, tidak. Realitasnya, cinta tak bisa terkepak.
Benarkah istilah 'cinta yang salah' ? Buatku, tidak pernah ada cinta yang salah. Ia hanya menyesuaikan.
Sedihnya, ketika cinta tak disambut, ia tak akan sudi membagi.
Hati selalu mencari hati yang dicintai. Ia pergi, bahkan hanya menanyakan bagaimana kabar, keadaan, atau perkembangan terbaru.Sekadar menjaga perasaan, agar tak terlalu sakit hati.
Dan waktu yang menenggelamkan semua cerita indah. Berlalu seperti pasir menenggelamkan jejak-jejak kaki di pantai.
Jadi, ketika sekarang dia sudah bahagia dengan orang yang dipilih, dan dia menanyakan padaku : Apakah masih aku mencintaimu ?
Masih. Karena cinta tak pernah salah. Cinta tak menilai rasio, baik buruk, tapi adanya dirinya.
Sayang malam ini cinta tak bisa menerbangkan hati. Agar cinta itu bisa dibagi. Tapi aku percaya, semesta punya banyak cinta yang tak bisa dibatasi.
Kalau aku tak bisa terbang ke hatinya, maka aku akan terbang ke luasnya cinta semesta :)
Sabtu, 14 Mei 2011
Imajinasi
Saya kurang paham dengan apa yang menjadi kelebihan saya. Beberapa teman dekat menganggap saya orangnya angin-anginan. Sebentar senang hal baru, beberapw waktu kemudian beralih pada kesenangan yang lainnya.Moody.
Kebiasaan moody itu terbawa pada hari-hari saya, tapi tidak ketika saya menghadapi orang atau berkomunikasi. Kadang saya bangun dan masih bermalasan walaupun jam sudah menunjukkan pukul 08.30 atau pukul 09.00 WIB.Tubuh rasanya malas sekali untuk mandi, bahkan malas berangkat kerja.Mood saya baru tergerak ketika mendengarkan musik beberapa kali atau musik yang menghentak sampai saya benar-benar 'terbangun'. Sebaliknya, kalau sedang rajin, saya bisa menginap di kantor, bahkan sampai seminggu tidak pulang. Perlengkapan baju ganti dan mandi memang sengaja dipersiapkan.
Di kantor, saya juga selalu mengalami kendala konsentrasi ketika mengawali kerja. Biasanya setengah jam di awal atau lebih, dihabiskan untuk browsing hal-hal yang sifatnya fun dan tidak membuat stress. Baru setelah itu, saya bisa mulai mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
Waktu berkuliah atau bersekolah dulu, saya merasakan tidak pernah menjadi se-moody ini. Bahkan, dulu waktu sekolah, saya paling rajin datang dan pulang ke sekolah. Kuliah juga rajin-rajin juga. Kalaupun bolos, paling karena saya sedang ada kegiatan lain.
Mungkin, kondisi fisik saya (obesitas) tidak baik saat ini sehingga sering malas. Tapi saya juga berkesimpulan bahwa ini karena matinya imajinasi. Ya, imajinasi.
Itu yang menjadi kelebihan atau mungkin kekurangan saya. Saya suka berimajinasi. Makanya, saya senang membuat karya fiksi, walau waktunya kadang tidak ada.
Dalam bekerja, imajinasi saya seperti mati. Saya memang tidak bekerja di sebuah perusahaan swasta yang punya jam kerja dan aturan yang ketat. Saya bekerja di sebuah NGO yang mengandalkan pelaksanaan intervensi sosial. Merubah keadaan lebih baik. Tapi saya merasa imajinasi saya mati karena tekanan-tekanan dalam pekerjaan yang membuat keadaan tidak sadar saya muncul dan menyeruak di tengah kebosanan itu.
Saya menemukan kebosanan mendalam dengan kata-kata. Saya merasa kata-kata terbaik adalah kata-kata yang keluar dari dalam diri sendiri. Suara hati, atau aspirasi.
Kata-kata di kantor itu sekarang layaknya seperti jargon. Saya lelah dicuci otak. Saya harus mengikuti penalaran dari lingkungan kerja saya, karena ini pakem yang biasa dilakukan. Padahal, saya biasa menulis apa yang ingin saya tulis, yang ingin saya goreskan sesuai penalaran saya.
Saya tidak bisa dibentuk. Saya mengerjakan sesuatu dengan passion atau gairah. Jika tidak ada gairah itu, tentunya saya menjadi ogah-ogahan. Dan semakin lama saya mengetahui sekeliling saya, saya semakin pesimis. Bahwa dunia tidak secerah yang kita lihat.
Tapi manusia adalah paradoks. Dalam kesuraman ini, saya butuh sebuah harapan dan kecerahan. Dan saya tidak melihat itu dalam pekerjaan saya. Saya semakin merasa pesimis, karena memang kenyataannya suram.
Imajinasi ini harus tumbuh kembali dan optimisme harus ditumbuhkan. Kalau terlalu pesimis, bisa habis dunia saya. Kalau terlalu optimis, saya lupa akan diri saya.
Ada hal yang saya harapkan bisa melingkupi imajinasi saya : keseimbangan. Karena saya mempercayai filsafat Timur mengenai keseimbangan.
Sabtu, 16 April 2011
Dalam Doaku (puisi Sapardi Damono)
Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini,
kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi
dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu,
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
(oleh Sapardi Djoko Damono)
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini,
kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi
dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu,
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
(oleh Sapardi Djoko Damono)
Jumat, 18 Maret 2011
Do'a Lagi
Ya Tuhanku,
Jika kau memang ciptakan peredaran matahari selama 24 jam saja
maka berikanlah aku fokus dan tenaga
untuk bisa mencapai targetku
Ya Allah,
Sungguh di malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengintrospeksi diri
dan pengalamanku hari ini menunjukkan
kalau aku bukanlah orang baik dan bersih dari dosa-dosa
ampunilah aku dengan segala kelemahanku
Ya Allah,
hindarkanlah aku dari rasa sombong
berikanlah kekuatan agar aku terus bisa melayani
dan memberikan sesuatu yang berarti untuk mereka yang lemah dan dicurangi
Ya Tuhanku,
jika memang Kau ciptakan manusia sama
biarlah aku menjadi pelayan
karena kuyakin kasih sayang Mu ada untuk setiap umat yang percaya
Amiin ya robbal 'alamiin
Jika kau memang ciptakan peredaran matahari selama 24 jam saja
maka berikanlah aku fokus dan tenaga
untuk bisa mencapai targetku
Ya Allah,
Sungguh di malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengintrospeksi diri
dan pengalamanku hari ini menunjukkan
kalau aku bukanlah orang baik dan bersih dari dosa-dosa
ampunilah aku dengan segala kelemahanku
Ya Allah,
hindarkanlah aku dari rasa sombong
berikanlah kekuatan agar aku terus bisa melayani
dan memberikan sesuatu yang berarti untuk mereka yang lemah dan dicurangi
Ya Tuhanku,
jika memang Kau ciptakan manusia sama
biarlah aku menjadi pelayan
karena kuyakin kasih sayang Mu ada untuk setiap umat yang percaya
Amiin ya robbal 'alamiin
Langganan:
Postingan (Atom)